Setelah banyak berbicara tentang sejarah, sekarang kita beralih ke pertanyaan berikutnya, yaitu gimana sih cara bikin dendeng itu...
Mulanya kita memesan daging sapi dari pasar daging dan kemudian diiris slice tipis-tipis. Kemudian daging itu selembar demi selembar dimasukkan ke dalam bumbu, dicampur dan diaduk sedemikian rupa sampai bumbunya meresap semua. Daging yang sudah dibumbui itu kemudian dibiarkan semalam agar lebih merasuk rasanya, sampai keesokan paginya selembar demi selembar lagi dikeluarkan dan ditata serapi mungkin agar bisa dijadikan satu lembar yang besar.
Pekerjaan inilah yang membutuhkan ketelitian dan ketelatenan. Teliti karena pada saat menata lembar demi lembar daging dendeng harus jeli bila ada daging yang kualitasnya kurang bagus untuk kemudian disisihkan. Telaten karena kita harus menata rapi potongan-potongan daging itu menjadi satu lembaran besar, sementara potongan-potongan daging yang mau ditata itu BENAR-BENAR tidak teratur. Sehingga pekerjaan ini makan waktu lama dan harus dikerjakan subuh-subuh benar (antara jam 2-jam 8 pagi). Alasannya karena kalau tidak dikerjakan sepagi itu, nanti bisa-bisa tidak dapat sinar matahari untuk mengeringkan dendeng. Karena dendeng Sapi Kumala hanya dikeringkan dengan matahari ( sun dried only ).Ini yang menyebabkan pekerjaannya menjadi rumit dan harus telaten. Tapi ya itulah, harga dari menjaga mutu suatu produk, kerja mati-matian.
Setelah selesai ditata rapi, dendeng kemudian dikeluarkan untuk dijemur di bawah sinar matahari. Dibolak-balik lebih kurang 3-4kali agar benar-benar kering. Karena kalau tidak kering benar, maka dendeng tidak akan tahan lama dan mudah berjamur. Dan itu benar-benar OUT OF THE QUESTION!!
Untuk pengeringan makan waktu 2xpenjemuran. Jadi besoknya dijemur ulang lagi di bawah sinar matahari dan setelah benar-benar dipastikan kering, barulah dipacking ke dalam plastik dengan diberi etiket dan kemudian disealer plastiknya agar kedap udara.
Oya, untuk bumbu campuran dagingnya, tidak menggunakan zat kimia pengawet sama sekali. Jadi semuanya benar-benar alami antara lain: garam, ketumbar, lengkuas, bawang putih, gula merah, jinten dan sendawa, sehingga hasilnya pun lebih gurih dan aman dikonsumsi di segala golongan usia.
Dan satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan yaitu kita hanya mengerjakan DAGING SAPI bukan daging yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar